Sebuah catatan sejarah dan kenangan paling indah yang tidak mungkin dapat dilupakan, ketika kami diberi kesempatan berziarah ketempat-tempat bersejarah dalam perkembangan Islam. Dimana tadinya hanya diketahui lewat ceita, tausiah agama, literatur dan sejumlah artikel serta video, kali ini dapat melihat secara langsung. Itulah yang kami lakukan, Selasa (16/7), mulai pukul 08.00 waktu Madinah atau sekitar pukul 12.00 WIB
Pertama kali kami dibawa mengunjungi masjid Masjid Quba’ yang berada di kawasan perkampungan yang dinamai Quba. Jarak dari Kota Madinah ke Masjid Quba’ sekitar 3 kilometer dari arah selatan. Nama Quba’ diambil dari nama sebuah telaga yang berada di tempat tersebut. Masjid ini berbentuk empat persegi dan kawasannya memiliki luas diperkirakan mencapai 5.035 meter persegi pada masa sekarang.
Masjid Quba adalah masjid pertama kali yang didirikan Rasulullah SAW, saat beliau hijrah dari Makkah ke Madinah. Beberapa kilometer sebelum memasuki Madinah, Rasulullah SAW bersama Abu Bakar, membangun masjid di daerah Quba, yang sekarang dinamakan dengan Masjid Quba.
Masjid ini didirikan pada tahun 1 Hijriyah atau sekitar 622 M. Ketika itu, Rasul SAW diperintahkan oleh Allah SWT untuk segera berhijrah dan menghindari kekejaman kafir Quraisy.
Quba adalah masjid yang dibangun dengan dasar ketaatan dan ketaqwaan Rasulullah SAW kepada Allah SWT.
”Sesungguhnya Masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS At-Taubah [9]: 108).
Menurut hadis yang diriwayatkan Tirmidzi RA, orang yang melakukan shalat di Masjid Quba sama pahalanya dengan melaksanakan umrah. Seperti disebutkan dalam Sahih Bukhari, Nabi SAW terbiasa mengunjungi Masjid Quba dengan berjalan kaki atau jika tidak seminggu sekali. Abdullah bin Umar biasa mengikuti sunnah ini.
Dalam riwayat lain disebutkan, masjid Quba ini adalah salah satu masjid yang paling disucikan (dimuliakan) oleh Allah setelah Masjid al-Haram (Makkah), Masjid Nabawi (Madinah), dan Masjid al-Aqsha (Palestina).
Selanjutnya kami berziarah ke bukit uhud (jabal uhud). Jabal Uhud adalah bukit yang dijanjikan di surga. Tak seperti umumnya gunung di Madinah, Jabal Uhud seperti sekelompok gunung yang tidak bersambungan dengan gunung yang lain. Karena itulah penduduk Madinah menyebutnya dengan sebutan Jabal Uhud yang artinya ‘bukit menyendiri’.
“Jika kita ingin melihat bukit yang ada di surga, maka ziarahlah ke Bukit Uhud. Nabi SAW bersabda, ‘Bukit Uhud adalah salah satu dari bukit-bukit yang ada di surga’,” demikian hadis yang dirawikan HR Bukhari.
Bukit Uhud atau Jabal Uhud adalah sebuah bukit berjarak 5 kilometer dari utara Kota Madinah dengan ketinggian sekitar 1.077 meter, selalu dikenang oleh umat Islam karena di lembah gunung ini pernah terjadi peperangan besar antara pejuang Islam dan kaum kafir Quraisy pada 15 Syawal 3 Hijriyah (Maret 625 Masehi) yang menyebabkan 70 pejuang Islam mati syahid. Diantaranya paman Nabi, Hamzah bin Abdul Muththalib, yang digelari Asa¬Dullah wa Asadur Rasul (Singa Allah dan Rasul-Nya), Mush’ab bin Umair, dan Abdullah bin Jahsyin.(her)