KOTABUMI—Sejumlah calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan(PPK) yang tidak berhasil lolos dalam seleksi wawancara untuk mencapai lima besar mengaku kecewa dengan penilaian yang dilakukan KPUD Setempat. Mereka menuding pelaksanaan tes wawancara tersebut hanya formalitas, dan syarat dengan muatan kolusi dan nepotisme.
” Saya saat tes tertulis masuk sebagai rengking pertama untuk calon PPK dari Kecamatan Abung Timur. Saat tes wawancara saya bertemu dengan komisioner KPUD Tedi Yunada. Saat itu, tidak banyak yang dipertanyakan kepada saya, hanya motivasi apa saya mendaftar sebagai PPK. Kemudian soal pemilih ganda di DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan bertanya berapa kali daftar PPK,”ujer Derry Husriyadi, calon anggota PPK Abung Timur, kemarin(5/11).
Derry mengaku tidak ada kesulitan dalam menjawab pertanyaan komisioner KPUD saat itu. Soalnya dia pernah menjadi anggota PPK tahun 2004 dan ketua PPK Abung Timur Tahun 2013.”Kalau soal ini kan tidak ada persoalan, sebab yang tidak boleh kalau berturut-turut dalam dua periode menjadi anggota PPK. Misalnya 2008 dan 2013 pernah menjadi anggota PPK itu yang tak boleh,”tandasnya.(rid)
Selengkapnya baca edisi cetak 6 November 2017