Menu

Mode Gelap
Wartawan AJNN Aceh Dilaporkan ke Polisi, Ini Sikap Tegas PJS Perhimpunan Jurnalis Siber Provinsi Lampung Resmi Dibentuk P3K Bakal Tak Diusulkan Lagi Pelajar SDN Handuyangratu Masih Belajar di Eks Balai Desa Disdikbud Persiapkan SDM Dalam Era Pembelajaran Digital

Kriminal · 1 Sep 2019 20:54 WIB ·

Lagi, Polres Lampura Tersandung Dugaan Salah Tangkap


 Foto Dokumen Radar Lampung TV/RNN 
Caption : Juni wahyu setiawan,  warga jalan Negra, Gang Pusaka, Yukum Jaya,  Terbangi Besar, Lamteng, korban dugaan salah tangkap, saat memberi keterangan kepada Radar Lampung TV(group Radar Kotabumi).
Perbesar

Foto Dokumen Radar Lampung TV/RNN Caption : Juni wahyu setiawan, warga jalan Negra, Gang Pusaka, Yukum Jaya, Terbangi Besar, Lamteng, korban dugaan salah tangkap, saat memberi keterangan kepada Radar Lampung TV(group Radar Kotabumi).

KOTABUMI—Kasus dugaan salah tangkap, kembali menerpa jajaran Polres Lampung Utara(Lampura). Kali ini menimpa Juni Wahyu Setiawan warga Jalan Negra, Gang Pusaka, Yukum Jaya, Terbangi Besar, Lampung Tengah(Lamteng).

Juni yang kehilangan kehilangan motor beat BE 2875 ID, pada Jumat (23/8) sekitar pukul 08.00 WIB, justru ditangkap dan dibawa ke Mapolres Lampura. Rupanya, motor miliknya yang hilang itu dipergunakan untuk melakukan aksi pencurian. Polisi mengendus, pemilik motor itu adalah Juni Wahyu Setiawan. Karenanya 3 oknum Resmob Polres Lampura, ‘menjemput’ Juni di kediamanya.

Dilangsir dari Radar Lampung TV (Group Radar Kotabumi), Juni Wahyu, yang tidak terima atas perlakuan oknum resmob Polres Lampura tersebut, melaporkan kejadian tersebut pada Bid Propam Polda Lampung atas dugaan salah prosedur penangkapan serta Direktorat Kriminal Umum Polda Lampung atas dugaan penganiayaan, Kamis (29/8) lalu.

Juni menceritakan ikwal kejadian yang menimpanya. Hari itu ia kehadiran 3 orang yang mengaku anggota Resmob Polres Lampura. Lantas secara paksa ketiga oknum polisi itu membawa ia naik mobil. Waktu itu ia sempat berteriak karena takut akan dibawa. Namun teriakannya tidak dipedulikan, ia diseret naik keatas mobil dan sempat dipukuli oleh salah satu oknum polisi, Bahkan ia sempat mendengar suara letusan pistol yang dimuntahkan diantara ketiga oknum tersebut.

Diperjalanan ia dipaksa mengaku sebagai pelaku pencurian di cafe Kenzie Kotabumi. Bahkan ia sempat diborgol dan ditelanjangi. “Dari rumah hingga Polres Lampura tangan saya diborgol dan saya ditelanjangi hanya memakai kolor, selain itu saya disuruh ngaku. Saya tetap tidak mengaku karena bukan saya pelakunya,” kata Juni.(fer/radarlampungtv/rnn/her)

Selengkapnya, baca edisi cetak 2 September 2019

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dunia Pers Berduka, Pemred Okeyboz.com Jadi Korban Pembunuhan Brutal

9 Agustus 2025 - 18:30 WIB

DPD Pro Jurnalismedia Siber Sumsel Meminta Polrestabes Palembang Turun Tangan Tangkap Pelaku Penusukan

7 Desember 2024 - 12:28 WIB

Tak Tinggal Diam, Kadisdik Langsung Sambangi Korban Pelecehan

23 April 2024 - 15:06 WIB

Tiga Bulan Masuk DPO Pelaku, Curat Diamankan Polisi

27 Maret 2024 - 15:48 WIB

PJS Sulsel Kecam Kekerasan Terhadap Wartawan di Takalar, Diduga Pelakunya Mafia Solar

13 Maret 2024 - 05:02 WIB

Kasus Penganiayaan Wartawan, Kapolres Labuhanbatu Akhirnya Minta Maaf

29 Februari 2024 - 16:23 WIB

Trending di Kriminal