Oleh : HERY MAULANA (Plt. Pimred Radar Kotabumi)
Assalamualaikum
Pelaksanaan Seleksi Terbuka (Selter) Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) di Kabupaten Lampung Utara (Lampura), sepi peminat.
Sampai dengan batas waktu pendaftaran pukul 15.30 WIB, Rabu (6/5), baru 12 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang umumnya pejabat, mendaftarkan diri.
Padahal ada ada 11 jabatan yang ditawarkan, termasuk jabatan Sekretaris Daerah (Sekda).
Harusnya Selter disambut sangat hangat. Karena kesempatan terbuka untuk dapat menduduki JPTP bagi ASN yang memenuhi syarat. Tidak hanya bagi yang mengabdi di Lampura, tetapi bagi seluruh ASN di negara ini.
Hal yang tidak mungkin dalam sistem birokrasi sebelumnya. Sebab meski ada Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat), namun tidak lebih sebagai ‘stempel’ legitimasi. Keputusan mutlak tetap berada pada Bupati selaku Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK). Bupati leluasa untuk menentukan siapa yang diinginkannya duduk pada sebuah jabatan.
Dengan Selter, seolah memberangus arogansi kekuasaan bupati itu. Semua dilakukan secara terbuka. Mulai dari pembentukan Panitia Seleksi (Pansel), tahapan seleksi, hingga penentuan nilai tertinggi bagi peserta. Semua diawasi ketat oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Karena KASN diberi kewenangan merekomendasi seluruh tahapan itu.
Disinilah persoalannya. Kewenangan KASN hanya sebatas rekomendasi. Keputusan akhir, tetap berpulang pada Bupati selaku PPK.
Mulai dari pembentukan Pansel, susunan pengurus diusulkan oleh PPK pada KASN. Lantas, KASN merekomendasikan pada PPK untuk dibuatkan Keputusan Penetapan Pansel pada PPK.
Begitu pula ketika Pansel tiba pada kesimpulan akhir 3 nama yang memperoleh penilaian tertinggi. KASN merekomendasikan 3 nama itu untuk dipilih dan ditetapkan oleh bupati (PPK).
Lagi-lagi semua keputusan akhir atau penentu adalah Bupati. Sistem Selter seperti “Manjangin Tali Kelambu”. Berputar-putar, tapi substansinya tetap sama. Penentu tetap saja pemegang kekuasaan. Pada siapa jabatan akan diberikan itu yang terjadi.
Wajar jika kemudian Selter sepi peminat. Karena mereka yang tidak memperoleh ‘Petunjuk’ enggan mendaftar meski memenuhi syarat. Pendaftar bisa jadi mereka yang diberi Petunjuk, baik sebagai ‘pemeran utama’, maupun ‘figuran’. Wallahualambisawab (**)
Wassalam.