KOTABUMI — UD oknum Kepala Desa (Kades) Labuhan Ratu Kampung, Kecamatan Sungkai Selatan, Kabupaten Lampung Utara (Lampura), masih bungkam terkait dugaan penganiayaan berat, yang dilakukannya terhadap salah seorang warganya yang diketahui bernama Toni Iwan Hidayat(32), pada Minggu (12/7) malam, sekira pukul 21.00 WIB.
Pasalnya, puluhan kali dihubungi melalui sambungan telpon genggam dengan nomor 0822xxxx8400 yang biasa ia gunakan, UD tidak merespon. Meskipun dalam posisi aktif, UD enggan untuk menjawab panggilan telpon dan membalas pesan singkat yang dikirm sekitar pukul 12.00 WIB, Selasa (14/7).
Sementara itu, Camat Sungkai Selatan Ria Yuliza mengatakan, terkait permasalahan yang menyangkut UD selaku oknum Kades Labuhan Ratu Kampung tersebut adalah urusan pribadi. Selain itu antara kedua belah pihak baik Pelapor (Toni Iwan Hidayat) maupun Terlapor (Oknum Kades,red) statusnya masih family dekat yaitu antara paman dan keponakan.
Dalam menanggapi peristiwa tersebut, dirinya akan berusaha mengambil langkah terbaik, yaitu akan mencoba memediasi antara keluarga kedua belah pihak untuk berdamai. Namun untuk proses hukum selanjutnya, secara pribadi dirinya akan menyerahkan sepenuhnya kepada Aparat Penegak Hukum (APH).
“Permasalahan yang menyangkut UD dan Toni Iwan Hidayat itu adalah permasalan pribadi. Antara keduanya ternyata masih ada hubungan keluarga yang cukup dekat. Oleh karena itu, dalam permasalahan ini, saya mencoba untuk memediasi antara pihak kedua keluarga tersebut agar dapat berdamai. Tapi kalau menyangkut persoalan hukum, sepenuhnya saya serahkan kepada pihak berwenang” ujar Ria Yuliza melalui sambungan telponnya.
Ditambahkannya, berdasarkan informasi yang diterima, keduanya bertikai di sebabkan karena UD menuding Toni Iwan Hidayat (Korban,red) telah mencuri 1 (Satu) unit televisi milik UD. Kemudian korban menyangkal atas tudingan yang di tujukan kepadanya, hingga pada akhirnya, UD dan Korban, terlibat pertikaian yang menyebabkan korban mengalami sejumlah luka di tubuhnya.
Peristiwa itu diketahuinya, saat UD menelpon dirinya pada Senin (13/7) malam sekira pukul 21.30 WIB. Didalam telpon tersebut UD memberikan klarifikasi dan menjelaskan kronologis peristiwa yang dialaminya.
“Untuk saat ini pihaknya masih melihat sejauh mana hasil tindak lanjut dari kepolisian, yang pasti pelayanan di Desa masih tetap berjalan sebagaimana mestinya. Selain itu saya akan berkoordinasi dengan Sekdakab Lampura, selaku pimpinan, untuk meminta petunjuk, atas langkah apa yang akan dilakukan nanti” jelasnya.
Terpisah, Edwar, selaku Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Lampura, mengatakan bahwa, dalam permasalahan ini, ia akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pengurus Apdesi Lampura lainnya. Sebab dalam permasalahan ini secara pribadi, dirinya tidak mengetahui persis bagaimana kronologis peristiwa itu yang sebenarnya.
Terlebih lagi, berdasarkan informasi yang diterima dirinya, kedua belah pihak yang bertikai ini, masih memiliki hubungan keluarga yang cukup dekat. Pada intinya, untuk langkah yang akan di ambil yaitu, dirinya akan mencoba melakukan koordinasi terlebih dahulu kepada pengurus Apdesi Lampura. Terkait langkah dan kebijakan apa yang akan diambil nanti, kita lihat perkembangan kedepannya.
“Jadi pada intinya saya selaku ketua Apdesi Lampura, akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pengurus Apdesi Lampura lainnya. Mengenai proses hukum, biarkan saja berjalan sebagaimana mestinya” ujar Edwar.
Diberitakan sebelumnya, UD oknum Kades Labuhan Ratu Kampung, Kecamatan Sungkai Selatan, Kabupaten Lampura, dilaporkan ke Polisi. Terkait dugaan aksi penganiayaan berat yang dilakukannya terhadap warganya sendiri yang di ketahui bernama Toni Iwan Hidayat (32) warga setempat, yang terjadi pada Minggu (12/7) malam, sekira pukul 21.00 WIB. Penganiayaan itu terjadi di kediaman Yudi rekannya, warga Desa Banjar Ketapang, Kecamatan Sungkai Utara.
Akibat penganiayaan itu, Toni mengalami sembilan luka jahitan di punggung sebelah kiri dan satu jahitan di belakang kepala sebelah kiri, akibat sabetan Senjata Tajam (Sajam) jenis golok yang dibawanya, dan luka lebam di bagian tubuh lainya akibat pukulan yang di arahkan oknum Kades ke tubuh korban. (fer/her)