Menu

Mode Gelap
Wartawan AJNN Aceh Dilaporkan ke Polisi, Ini Sikap Tegas PJS Perhimpunan Jurnalis Siber Provinsi Lampung Resmi Dibentuk P3K Bakal Tak Diusulkan Lagi Pelajar SDN Handuyangratu Masih Belajar di Eks Balai Desa Disdikbud Persiapkan SDM Dalam Era Pembelajaran Digital

Pendidikan · 27 Sep 2020 21:55 WIB ·

Pendaftar Kuota Gratis Gelombang Kedua Meningkat Sebanyak 63.423 Nomor Ponsel Sesuai Format Terdata


 <span class=Pendaftar Kuota Gratis Gelombang Kedua Meningkat Sebanyak 63.423 Nomor Ponsel Sesuai Format Terdata"> Perbesar

KOTABUMI — Usai di tutup Gelombang ke 2 dalam pendaftaran nomor telepon peserta didik guna mendapatkan kuota gratis dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan(Kemendibud), sebanyak 63.423 Nomor Ponsel Sesuai Format terdata dalam verifikasi dan validasi nomor ponsel di Aplikasi yang sudah disiapkan Kemendikbud.”Ada peningkatan dari penutupan gelombang pertama. Sebelumnya nomor ponsel sesuai format ada 54.763,”jelas Plt. Kepala Disdikbud Lampura Mikael Saragih melalui Plt.Kasubbag Perencanaan dan Evaluasi Made Purnawirawan.

Untuk nomor ponsel peserta didik yang diajukan lanjut Made, 95.972.
Dengan rincian 64.423 nomor ponsel sesuai format dan 32.549 Residu.
Untuk peserta didik aktif terbagi dalam beberapa operator dengan rincian Telkomsel 35.379, Indosat 9.968, XL 3.831, Tri 4.257, Smartfren 1.185 dan Axsis 8.803.

Sementara peserta didik aktif dengan nomor aktif verifikasi Provider dengan rincian Telkomsel 31.529, Indosat 8.957, XL 3.342, Tri 3.747, Smartfren 817 dan Axsis 8.371.”Untuk informasi adanya gelombang ke tiga kita masih menunggu informasi dari Kementrian. Kemungkinan besar ada, karena rata-rata progress nasional setiap provinsi masih di bawah 80 persen,”paparnya.

Untuk peran UPTD melalui Operator Dapodik Kecamatan tambah Made, adalah sebagai custener service Disdikbud di Kecamatan. Lalu jika ada sekolah yang kebingungan mengisi, mereka cukup ke Operator kecamatan dan tidak perlu jauh-jauh ke Disdikbud.
Sementara untuk kendala yang ada di sekolah saat ini yakni, susahnya jaringan internet yang ada di sekolah, lambatnya server pusat membaca data dan ada beberapa siswa yang benar-benar tidak mempunyai no telpon.”Untuk siswa yang tidak mempunya nomor telepon atau berada di pelosok desa, rata rata mereka melaksanakan pembelajaran memakai luring.

Yakni guru keliling dengan membentuk kelompok belajar dan mematuhi protokol kesehatan. Jika ada kendala di lapanga operator Kecamatan akan melaporkannya ke kami untuk kemudian ditindak lanjuti,”pungkasnya. (ria/her)

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bawaslu Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif di MAN 1 Lampura

11 Oktober 2023 - 22:53 WIB

Tiga Orang Penyalahguna Narkoba Diamankan Polisi

23 Agustus 2023 - 18:33 WIB

Polres Lampura Tanam Ribuan Pohon

23 Agustus 2023 - 18:28 WIB

IKA PMII Lampura Gelar Silaturahmi, Tebak Apa yang Dibahas ya???

11 Agustus 2023 - 00:11 WIB

Keseruan Paretan Layang-Layang Bersama K7 KITE FIGHTER

9 Agustus 2023 - 22:51 WIB

PWI Lampura Audiensi dengan Kapolres Teddy, Ternyata ini yang Dibahas….

9 Agustus 2023 - 22:30 WIB

Trending di Birokrasi