KOTABUMI–Hari kedua dilaksanakannya apel kendaraan dinas (randis) roda empat, Kamis (19/11), sebanyak 167 dari 183 unit randis yang dijadwalkan mengikuti apel hadir. Sisanya sebanyak 16 unit tidak hadir mengikuti apel dimaksud. Ini lantaran 4 unit randis dalam kondisi rusak, sementara 12 unit merupakan armada pengangkut sampah. “Alhamdulillah sampai pukul 10.00 WIB ini, hanya 16 unit randis yang absen.
Ini lantaran 4 unit diantaranya dalam kondisi rusak. Sedangkan yang 12 unit merupakan armada pengangkut sampah. Kita sudah koordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), ternyata saat ini armada tersebut sedang melakukan mobilisasi pengangkutan sampah. Karenanya kita akan jadwalkan ulang, atau kita yang langsung turun melakukan pengecekan, sehingga tugas pengangkutan sampah itu tidak terhambat,” jelas Hi.Desyadi, kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKA), Lampura di stadion Sukung Kotabumi, Kamis (19/11).
Dalam kesempatan itu juga, Hi.Desyadi menjelaskan soal ketidak hadiran 92 unit randis pada apel yang digelar sehari sebelumnya. Dimana ketidak hadiran 92 randis dimaksud, sempat membuat bupati Lampura Budi Utomo kesal.
Menurut Hi. Desyadi, angka 92 unit itu sesungguhnya sampai dengan bupati menyampaikan sambutannya pada apel hari itu, yakni sekitar pukul 10.30 WIB. Tetapi kemudian, satu persatu randis itu berdatangan yang hingga akhir jam kerja (pukul 15.30 WIB) tercatat sebanyak 145 unit randis dihadirkan. Terdapat penambahan sebanyak 53 unit randis. Karenanya tingga 39 unit randis yang tidak hadir. “kita lakukan pengecekan atas ketidak hadiran randis tersebut. Ternyata 39 unit randis dimaksud seluruhnya merupakan unit ambulance,” terangnya.
Lantas, lanjut Hi.Desyadi, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan. Disebutkan jika dalam masa pandemi covid-19, unit-unit ambulance memang disiagakan untuk pelayanan pasien. Jadi sama sekali tidak ada unsur kesengajaan, melainkan karena pada hari itu harus standby melayani masyarakat. “pagi ini ke 39 unit ambulance tersebut sudah dihadirkan dan sudah kita lakukan pengecekan.” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Lampura Hi.Budi Utomo, meradang. Apel kendaraan dinas (randis)
yang dilangsungkan dihalaman parkir stadion Sukung Kotabumi,hari pertama Rabu (18/11) hanya dihadiri sebanyak 67 randis. Padahal sesuai jadwal apel dimaksud harusnya diikuti 171 randis. Artinya ada sebanyak 104 randis tidak hadir. Dari jumlah itu, sebanyak 92 randis tanpa keterangan sementara sisanya melakukan perjalanan luar daerah. “Saya minta kepada tim pemeriksa segera cari keterangan apakah mereka benar dinas luar, ataukah mobilnya rusak. Tapi kalau mereka membandel, tahu akan diadakan apel mereka sengaja tidak hadir saya minta pak Sekda untuk mengambil langkah tegas dengan menarik Randis pejabat tersebut,”tegas Budi
Bahkan Budi meminta Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Hi.Lekok untuk meninjau ulang jabatan pemegang randis yang membandel. “Saya minta pak Sekdakab untuk mengevaluasi jabatan dari para pejabat pemegang mobil dinas. Tinjau kembali jabatannya,” ujar Budi
Budi Utomo mengatakan, banyaknya pejabat yang tidak menghadirkan mobil dinasnya tanpa keterangan sama saja tidak menghargainya dan Pemkab Lampung Utara. Kondisi ini jelas sangat mengecewakan karena sebelumnya ia sempat berharap akan ada kebersamaan dan kegembiraan dalam acara ini.
“Kondisi itu sangat mengecewakan karena sama saja mereka mereka tidak menghargai kebijakan ini,” tegas Budi.
Menurut Budi, apel randis harusnya dilakukan setiap tiga bulan sekali. Ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi milik Pemerintah setempat yang dititipkan kepada Para Pejabat dalam keadaan terawat atau tidak. Namun di era Covid-19 dan ada pekerjaan yang lain sehingga harus di tunda dalam waktu beberapa bulan.
Selain itu, juga dimaksudkan untuk mengetahui secara pasti apakah pejabat membayar pajak dari randis yang dikuasakan padanya, atau tidak dan berapa jumlahnya. (ria/her)