KOTABUMI–-Penerapan Belajar Tatap Muka (BTM), bergantung pada kesiapan masing-masing sekolah untuk memenuhi persyaratan yang diharuskan. Untuk itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung Utara (Lampura) akan melakukan verifikasi untuk mengukur sejauh mana kesiapan sekolah dalam menerapkan BTM itu. “Tergantung bagaimana kesiapan sekolah, kita nanti turunkan tim verifikasi untuk mengetahui bagaimana kesiapan masing-masing sekolah,” jelas Kepala Disdikbud Lampura, Mat Soleh, Minggu (3/1).
Mat Soleh membeberkan, persyaratan yang harus dipenuhi oleh masing – masing satuan pendidikan. Sebagaimana itu diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri) tertanggal 20 November 2020. Diantaranya terkait standar operasional prosedur (SOP) mulai dari siswa berangkat dan pulang sekolah, sarana dan prasarana dari daftar periksa (toilet bersih, cuci tangan pakai sabun, dan desinfektan).
Lalu adanya berita acara yang memuat persetujuan komite sekolah dan perwakilan wali murid untuk penyelenggaraan BTM. Kemudian tidak adanya kasus terkonfirmasi positif di lingkungan sekitar sekolah. Para wali murid yang merasa keberatan dengan BTM maka putra atau putri mereka tidak diwajibkan untuk mengikuti PTM. ”Jika semua persyaratan telah terpenuhi maka satuan pendidikan akan diizinkan untuk menyelenggarakan PTM,”paparnya.
Menurut Mat Soleh, memang telah ada beberapa sekolah yang menyelenggarakan BTM sebelum ia menjabat sebagai Kadisdikbud. karenanya ia akan segera meninjau sekolah tersebut untuk memastikan kelayakan penerapan BTM pada sekolah dimaksud. Namun Mat Soleh belum mengetahui secara pasti berapa jumlah sekoah yang sudah melakukan BTM.
Disebutkan Mat Soleh, jika dirinya memperkirakan, penerapan BTM secara efektif dengan protokol kesehatan ketat baru dapat dilakukan pada April mendatang. Dengan demikian, masih ada cukup waktu bagi pihaknya maupun pihak sekolah untuk melengkapi sejumlah persyaratan yang diwajibkan. “Inikan masih dalam masa transisi, sehingga masih banyak waktu untuk menyempurnakan kekurangan yang ada untuk melakukan PTM,”pungkasnya. (ndo/her)