KOTABUMI — Satu tahun berlalu, kasus pembunuhan terhadap, Kurniawan (20), warga Dusun Talang Sebayau, Desa Kalibalangan, Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten Lampung Utara (Lampura), hingga kini belum terungkap. Padahal peristiwa tragis pada Rabu sore sekira pukul 15.00 WIB oada 24 Februari 2020 itu, sempat menyita perhatian publik. Kurniawan tewas secara mengenaskan dengan sejumlah luka ditubuhnya, di lokasi areal perkebun kayu Cendana milik H. Abdurahman, yang terletak di Dusun V / RT III Desa Sukamenanti, Kecamatan Bukit Kemuning. Jenazah Kurniawan waktu itu ditemukan pertama kali oleh warga setempat. Sayangnya, polisi seperti kesulitan untuk mengungkap kasus yang menewaskan sales Toko Senjaya, yang terletak di Jalan Alamsyah Ratu Perwira Negara (ARPN), Kelurahan Kelapatujuh, Kecamatan Kotabumi Selatan itu.
Menanggapi persolan terkait belum terungkapnya kasus pembunuhan tersebut, Kapolres Lampura, AKBP Bambang Yudo Martono, berdalih bahwa, perkara tersebut saat ini masih dalam proses penyidikan. Diakui jika pihaknya juga belum dapat menentukan siapa pelaku pembunuhan tersebut.
Meskipun, sejauh ini penyidik Polres Lampura, telah melakukan pemeriksaan terhadap 26 orang saksi, termasuk rekan-rekan kerja korban. Namun, dalam pemeriksaan saksi-saksi tersebut, sejauh ini masih juga belum mengarah kepada pelakunya.
“Masih dalam proses penyidikan. Kita juga gak berani nentuin pelakunya. Saat ini sudah ada 26 saksi yang kami mintai keterangan. Tapi sampai saat ini belum mengarah ke pelakunya” ujar Kapolres, usai menghadiri peresmian Yayasan Panca Budi Mulia di Jalan Tjokoel Soebroto, Kelurahan Kelapa Tujuh, Kotabumi Selatan, Selasa (23/2).
“Saya himbau kepada keluarga korban, mudah-mudahan diberikan kesabaran. Serahkan semuanya kepada pihak kepolisian” tambahnya, seraya berlalu dari awak media.
Sementara itu, ditemui di rumah kontrakannya, yang terletak di Dusun Keramat Teluk, RT III / RW II, Desa Tanjung Iman, Kecamatan Blambangan Pagar, Samina Wati (46) ibu kandung korban, dengan di dampingi, Hadi Suparno (47) paman korban mengaku kecewa, dengan kinerja pihak kepolisian Polres Lampura, dalam mengungkap kasus pembunuhan terhadap anak kandungnya tersebut.
“Saya berharap dengan pihak kepolisian, supaya bisa ngungkap kasus ini, dan menangkap pelakunya. Kasus ini sudah satu tahun berlalu. Ini bukan waktu yang sebentar. Saya mohon dengan bapak Kapolres, tangkap pelaku pembunuh anak saya” ujarnya seraya menitikan air mata.
Perasaan yang sama juga diungkapkan Hadi Suparno. Ia berharap agar aparat Polres Lampura, dapat serius dalam menangani perkara tersebut. Mengingat perkara pembunuhan terhadap keponakannya tersebut kini sudah genap satu tahun.
“Saya harap, aparat kepolisan, dapat serius dalam menangani kasus ini, cepet menangkap pelakunya. Karena kasus ini sudah satu tahun. Satu tahun itu waktu yang lama. Pihak kepolisian ini, sebenernya bertindak tidak. Apa cuman duduk-duduk aja. Kami pihak keluarga, gak perlu janji-janji” ujar Hadi Suparno. (fer/her)