Oleh : Hery Maulana
Assalamualaikum wr wb
Publik dibuat terperangah. Bagaimana tidak, petugas piket yang sejatinya melakukan penjagaan berbagai bentuk kejahatan, termasuk pencurian, justru ‘dipreteli’ pencuri. Bukan hanya sepeda motor yang berada diparkiran, tetapi Handphone (HP), jam tangan dan uang tunai yang berada sangat dekat dengan para penjaga, juga raib. Bahkan sepasang sepatu PDH Sat Pol PP yang tengah piket, juga raib. Penyebabnya mereka tertidur, atau lebih tepat disebut tidur pulas saat bertugas. Dapat dibayangkan, bagaimana para petugas jaga itu tidur. Sehingga dengan mudah, pencuri dapat mempreteli barang-barang milik mereka.
Tertidur saat bertugas, masih dapat dimaklumi. Mungkin lantaran terlalu lelah semalaman berjaga. Sementara siang harinya melakukan aktivitas yang padat. Tetapi itu hanya sekedar tertidur ditempat duduknya. Itupun setelah meminta rekan lainnya untuk menggantikan tugasnya sementara ia tertidur. Meskipun secara kedinasan, hal itu tidak boleh dilakukan. Karena kepadanya ada tanggungjawab besar. Memastikan wilayah tugasnya aman, termasuk dari gangguan pencuri.
Akan sangat fatal, ketika para petugas jaga itu tidur dengan lelap. Apalagi secara bersamaan. Karena unsur kesengajaan jelas disana. Ada pengabaian tanggungjawab yang dibebankan kepada mereka. Harusnya melakukan penjagaan, justru tidur lelap. Masih mujur, pencuri hanya mempreteli barang milik mereka sendiri. Dapat dibayangkan jika yang dicuri itu, barang negara yang diantaranya merupakan rahasia negara yang harus dijaga dan tidak boleh pindah tangan. Atau gudang senjata dan peralatan militer. Bukan hanya berdampak pada personil dan satu institusi saja, tetapi bagi negara secara umum.
Karenanya, tugas penjagaan jangan dianggap enteng. Ada tanggungjawab besar disana yang mesti dijalankan. Tidak hanya dengan baik, tetapi juga dengan benar. Karena sedikit saja kesalahan, dapat berakibat fatal. Ini yang harus ditanamkan oleh setiap kepala satuan tugas penjagaan. Untuk mempersiapkan personilnya dengan matang. Tidak hanya fisik, tetapi juga menyangkut mental dan rasa tanggungjawab yang besar.
Walau dalam kasus ini ada banyak kemungkinan. Bisa jadi para pencuri mendalami “ilmu sirep” dan “ilmu halimun”. Konon “ilmu sirep” diketika dirapalkan dapat membuat yang dituju tertidur. Sementara “ilmu halimun” membuat para pelaku pencurian tidak terlihat, atau paling tidak luput dari perhatian. Wallahualam bisawab. (**)
Wassalam