KOTABUMI–Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen untuk mengembangkan Kopi dan Lada.
Untuk mensukseskan penghasilan dibidang Pertanian tersebut Kabupaten Lampung Utara(Lampura) akan menjadi salah satu daerah yang memanfaatkan tekhnologi terbaru.
Jika sebelumnya enam hingga tujuh tahun baru berbuah, dengan tekhnologi baru ini dua tahun sudah berbuah.
Untuk itu Pemkab Lampura akan motivasi Masyarakat untuk beralih fungsi ke tanaman Lada dan Kopi.”Ini semua sedang proses. Saya berharap Kopi dan Lada ini dalam waktu dua tahun sudah berbuah sama hasilnya dengan yang berbuah enam sampai tujuh tahun,”ujar Bupati Lampura H. Budi Utomo.
Saat ini lanjut Budi, dirinya sedang melakukan proses Demplot(metode penyuluhan langsung kepada petani dengan membuat lahan percontohan untuk mendorong produktifitas dan hasil pertanian, penggunaan pupuk secara tepat dan berimbang sehingga hasil panen lebih maksimal).
Jika ini berhasil maka dirinya akan mengajak Masyarakat untuk beralih tanam, dari tanaman yang tidak ekonomis menjadi tanaman yang mampu meningkatkan perekonomian Masyarakat.”Bibit sendiri tidak dari mana-mana. Tidak dari Vietnam maupun dari Luar daerah lainnya, melainkan tetap dari Lampung,”paparnya.
Hancurnya Lada di Lampung tambah Budi, itu karena mengalami kebusukan pada akarnya.
Untuk tidak mengalami busuk akar, peneliti dari UNILA Prof. Irawan melihat ada tumbuhan di Brazil bernama Malada.
Malada ini nantinya akan dijadikan sebagai bibit induk lalu di setek.”Lada Lampung akan dikawinkan dengan Malada , lalu akan dikembangkan untuk menjadi bibit unggul di Lampung. Untuk kemudian dibudidayakan oleh para Petani. Sehingga Kabupaten Lampura bisa menjadi salah satu Kabupaten penghasil Lada dan Kopi,”pungkasnya.(ria/her)