KOTABUMI–Desa Mulang Maya Kecamatan Kotabumi Selatan, rawan tindak kejahatan. Utamanya pembegalan dan pencurian pada malam hari. Karena tokoh masyarakat setempat Toni Ahmad Jaya mengingatkan, agar masyarakat senentiasa waspada. Karena tindak kriminal itu terjadi ketika masyarakat lengah.
Meskipun ada aparat seperti Babinsa dan Babinkabtibmas. Tetapi sejatinya keamanan akan lebih terjaga ketika masyarakat berperan aktif untuk menjaga lingkungan sekitar. “Saya berharap masyarakat senantiasa waspada. jangan hanya mengandalkan aparat, tetapi dapat secara swadaya melakukan upaya pengamanan,” ujar Toni yang bergelar Pengiran Rajo Alam, Kamis (21/1).
Menurut Toni, pandemi covid-19 membuat suasana dilingkungan sekitar menjadi sepi. Warga dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas diluar rumah yang berpotensi mengakibatkan kerumunan. Terlebih saat ini Lampung Utara mengalami peningkatan status menjadi zona merah. Situasi ini sangat mungkin dimanfaatkan oleh pelaku tindak kriminal. Lingkungan yang sepi menjadikan aksi kejahatan akan lebih leluasa terjadi. “Sekarangkan masyarakat banyak berdiam dirumah sebagaimana himbauan pemerintah.Nah situasi ini menjadikan peluang bagi pelaku kejahatan. Karenanya kewaspadaan masyarakat haruslah semakin tinggi,” ujarnya.
Toni menceritakan, jika dirinya banyak menerima keluhan dan masukan dari masyarakat, yang merasa tidak nyaman dengan situasi ini. Beberapa kali terjadi percobaan kriminalitas berupa pencurian dan pembegalan. Namun aksi itu dapat digagalkan oleh korban yang melakukan perlawanan dan berkat bantuan masyarakat disekitar. Tetapi sampai sejauh mana korban kejahatan dapat melakukan perlawanan. Mungkin dalam situasi tertentu, korban tidak berkutik bahkan terancam keselamatannya. Inilah yang dimaksud tokoh masyarakat itu agar masyarakat senantiasa waspada. Diantaranya untuk tidak berpergian pada malam hari atau pada situasi yang dirasa sepi.
Toni berharap, pihak desa juga dapat menfasilitasi warga untuk mengaktifkan ronda pada setiap lingkungan atau Rukun Tetangga(RT) setempat. Tentunya ronda dilakukan dengan tetap memperhatikan protokoler kesehatan. “Keamanan lingkungan terjaga, begitu juga potensi akan terpapar Covid-19,” pungkas Toni (ndo/her)