KOTABUMI – Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Lampung Utara(Lampura) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan(Disdikbud) tengah menggencarkan Kurikulum Merdeka.
Kadisdikbud Lampura H. Mat Soleh menjelaskan, kurikulum merdeka dengan kurikulum saat ini itu sangat berbeda. Dimana kurikulum merdeka sendiri lebih kepada mengutamakan para siswa. Yakni siswa lebih banyak berinteraksi dan memberikan perhatian kepada para peserta didik secara individu dalam kelas.
“Untuk itu diharapkan dengan adanya kurikulum merdeka ini mampu tercipta para peserta didik yang memiliki kreatifitas,”harap Mat Soleh, Rabu (3/8).
Dalam kurikulum merdeka ini, lanjut Mat Soleh, dapat menciptakan anak-anak yang beragam talenta. Seperti pintar matematika, bahasa Inggris atau pintar dalam berkesenian. Dalam pembelajaran nanti akan diterapkan 70 persen teori, dan 30 persen projek atau aksi nyata. Aksi nyata dalam hal ini yakni dalam rangka mewujudkan profil belajar Pancasila.
“Di Lampura ada 19 sekolah yang ditunjuk dari Kementrian untuk menerapkan Kurikulum Merdeka. 39 sekolah mandiri belajar dan empat sekolah penggerak. Semuanya menggunakan kurikulum Merdeka,”paparnya.
Selain kurikulum merdeka, imbuh Mat Soleh, sekolah baik SD maupun SMP bisa menggunakan Kurikulum 2013, Kurikulum sederhana yang dibentuk saat Covid-19 atau bisa juga menggunakan Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka sendiri dipakai untuk diterapkan di kelas 1 dan kelas IV Sekolah Dasar(SD). Sedangkan untuk tingkat SMP akan diterapkan untuk kelas tujuh.
“Dengan harapan diterapkan Kurikulum Merdeka ini akan segera mempercepat proses Profil pelajar Pancasila yang selama ini kita idam-idamkan. Dan membentuk kemampuan kognisi, nalar dan komunikasi sehingga tercipta kreatifitas di kalangan siswa,”harapnya.(ria)