KOTABUMI—Setiap datang masa perhelatan pesta demokrasi, selalu saja hadir di tengah hiruk pikuk demokrasi sebuah nasihat buat pemilih dengan kalimat lima menit di bilik suara menentukan nasib bangsa lima tahun ke depan. Hal itu dikemukakan Agus Riyanto penulis buku Narasi Demokrasi Lokal dalam acara Bedah Buku yang dilaksanakan Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lampung Utara di Gedung Korpri Kotabumi, Rabu (17/10).
” Jika waktu lima tahun di konversi ke menit maka akan ketemu angka 2.592.000, dan itu adalah masa yang cukup lama untuk ditunggu,” tegas Agus Riyanto.
Lebih lanjut komisioner KPU Kota Metro tersebut mengemukakan, ada pekerjaan rumah bagi umat Islam Indonesia yang masuk kaum mayoritas di negeri ini, yaitu memperkuat peran agama Islam agar menjadi kompas bagi perjalanan demokrasi Indonesia, sekaligus menjadi tali yang kokoh untuk kemajuan demokrasi.
”Bilik suara juga dianggap bilik keramat, karena dari dalam bilik suara itulah dua nasib ditentukan. Nasib pertama adalah nasib para calon pemimpin baik eksekutif maupun legislatif, dan nasib kedua adalah nasib bangsa dan masyarakat,”pungkas Agus Riyanto yang juga mantan ketua IMM Kota Metro ini.(her)
Selengkapnya, baca edisi cetak 18 Oktober 2018