KOTABUMI – Dinas Pertanian dan Peternakan (Ditanak) Kabupaten Lampung Utara(Lampura) memprediksikan puncak musim kemarau akan terjadi bulan November 2019 mendatang. Tentu saja akibat musim kemarau ini, dapat berdampak pada produktifitas pertanian yang ada di wilayah setempat.
”Akibat musim kemarau tentu saja akan sangat berpengaruh pada produktifitas sejumlah petani yang sangat mengandalkan sumber mata air dalam pengelolaan lahan yang dimiliki,”ujar Kepala Distanak Lampura Hi. Sofyan, Rabu (7/8).
Ditambah lagi, lanjut Sofyan, dalam beberapa minggu terakhir ini intensitas curah hujan sangat kurang.”Karena itu, sebagai langkah antisipasi, melalui UPT Pertanian di tingkat kecamatan, serta para penyuluh lapangan agar bisa menyampaikan upaya antisifasi khususnya para petani dalam menghadapi musim kemarau ini,”imbuhnya.
UPT dan tenaga penyuluh lapangan disarankan memberikan pengarahan dalam upaya mengantisifasi kekeringan dengan memberdayakan kelompok tani yang sudah memiliki pompa air, agar melakukan penyelamatan dengan cara penyiraman lahan pertanian.”Yang sudah punya pompa air, agar dapat diberdayakan untuk menyiram lahan pertanian yang terancam mengalami kekeringan,”katanya.(cw9/rid)
Selengkapnya, baca edisi cetak 8 Agustus 2019