KOTABUMI—Dewasa ini, sebagian umat merasa apatis terhadap politik (parpol) dan politikus. Karena setiap saat umat dipertontonkan dengan dagelan yang diperankan oleh politikus, baik itu “perseteruan silent” antara eksekutif dengan legislatif, legislatif dengan yudiaktif, atau sesama eksekutif.
Mereka menampilkan kepada umat bahwa dunia politik penuh dengan intrik, sehingga tidak aneh bila ditengah jalan mereka saling jegal, baik dari kawan seiring maupun dari lawan politik, sehingga seolah-olah umat melihat politik itu kotor.
Padahal politik itu bisa suci dan kotor, tergantung siapa pengembannya. Politik menjadi baik bila tindakan tersebut berguna bagi seluruh rakyat sesuai dengan ajaran “rahmatan lil ‘alamien”.
Prinsip inilah yang kemudian membuat Arief Al Hasan, terjun kedunia politik. Ia ingin berbuat banyak bagi masyarakat utamanya yang berada pada Daerah Pemilihannya. Karena Islam mengajarkan, sebaik-baik umat, adalah yang berguna bagi orang lain.
Berangkat dari keinginan itu, pria kelahiran Negara Ratu 7 Nevember 1991, membulatkan tekat untuk terjun kedunia politik. Ia menyakini kekuatan politik dapat mewujudkan apa yang menjadi harapannya. Paling tidak suaranya akan didengar oleh penguasa dan direalisasikan.
Namun untuk terjun kepolitik tentu dirinya harus tergabung dalam sebuah partai politik. Lantas Arief Al Hasan yang bergelar Tuan Raja Mulan mempelajari mana parpol yang sejalan dengan hati dan pikirannya.
Pilihan suami dari Vega Silvia glr Tuan Raja Mahkota jatuh pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dimana PKS memiliki visi Menjadi partai dakwah yang kokoh dalam berkhidmat untuk umat, bangsa dan negara.
Terlebih inti dari perjuangan politik PKS adalah memberikan layanan, memperkuat pemberdayaan dan melakukan pembelaan dari segala macam persoalan yang sedang berjalan di masyarakat. “Inilah yang membuat saya bulatkan tekat bergabung dengan PKS. Alhamdullilah masyarakat mendukung saya dan saya memperoleh amanah menjadi anggota DPRD Lampura,” ujar Arief.
Ayah dari Muhammad Miqdam Al Hasan ini menuturkan, sebagai sosok yang baru menjejakan langkahnya dalam dunia politik, tentu masih harus banyak belajar. Karenanya dirinya selalu meminta masukan dan saran dari berbagai pihak. Utamanya dari seluruh pengurus dan kader PKS. Demikian pula terhadap tokoh masyarakat dan ulama. Dirinya tidak ingin, tujuan sejati dari keberadaannya dilembaga legislatif, yakni menjadi media bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya dan keluhannya, justru menjadi kabur.
Pria yang hobi berolahraga itu tidak ingin mengotori amanah yang diberikan rakyat kepadanya. Tekadnya sudah pasti, bagaimana kehadirannya dipanggung politik berguna bagi masyarakat banyak. Tidak hanya yang berada dalam Daerah Pemilihan (DP) dimana ia berada, tetapi masyarakat Lampung Utara secara keseluruhan. “Saya berada dilembaga legislatif merupakan perwakilan dari rakyat, karenanya saya akan jaga amanah tersebut dengan bekerja demi kepentingan rakyat,” pungkasnya (ndo/her)