KOTABUMI — Kepala Sekolah Dasar Negeri(SDN) 1 Desa Kembanggading, Kecamatan Abung Selatan, Junaidi angkat bicara, terkait aksi demo puluhan wali murid yang memeprotes dugaan raibnya dana Program Indonesia Pintar (PIP) 2018-2019, di sekolah setempat.
Saat dikonfirmasi sejumlah awak media di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan(Disdikbud) Lampura, Junaidi membantah tudingan yang dialamatkan kepadanya, terkait hilangnya dana PIP tahun 2018-2019.”Saya berani bersumpah, Saya tidak menggelapkan dana PIP tersebut. Dana PIP tersebut memang benar hilang, tapi Saya baru mengetahui bahwasanya dana tersebut hilang saat puluhan wali murid melakukan aksi protes di sekolah,” ujarnya, sekitar pukul 12.25 WIB Senin (25/11).
Dikatakan, untukntu realisasi dan pengambilan dana PIP tahun 2019 tersebut sepenuhnya diserahkan kepada Dimas Kurniawan selaku operator sekolah. Sepengetahuannya dana tersebut telah terealisasi dengan baik, namun kenyataannya tidak seperti yang diharapkan.”Saya sendiri merasa ditipu Dimas Kurniawan selaku operator sekolah. Saya sudah memberikan kepercayaan kepada dirinya, tapi dia malah mau menjerumuskan saya, dengan cara menggelapkan dana PIP tersebut,” sesalnya.
Lebih lanjut, pada tahun 2018 penarikan dana PIP tersebut dilakukan olehnya sendiri, namun untuk realisasi dana ke seluruh wali murid yang mendapatkan bantuan PIP tersebut diserahkannya kepada Lena salah seorang guru kelas VI. Namun kenyataannya bantuan dana PIP tersebut juga tidak terealisasikan kepada sejumlah wali murid.
”Saya akan bertanggungjawab atas hilangnya bantuan dana PIP tahun 2018-2019 tersebut. Alhamdulillah hari ini(kemarin, Red), saya telah mengganti dana PIP tahun 2019 ke sejumlah wali murid yang mendapatkan bantuan dana tersebut. Sedangkan untuk dana PIP tahun 2018, akan dilunasi Rabu(26/11),” urainya.(fer/rid)
Selengkapnya, baca edisi cetak 26 November 2019