BANDARLAMPUNG–Pasca kontestasi Pilkada 2018, Agung Ilmu Mangkunegara membutuhkan banyak dana. Hal itu dikatakan Syahbudin mantan Kadis PUPR Lampung Utara (Lampura) saat menjadi saksi di persidangan suap fee proyek atas terdakwa Candra Safari, Senin (13/1).
“Ya, waktu itu dia (Agung, red) butuh banyak dana dan dia memerlukan saya untuk mencari dana sebesar Rp1 miliar. Dan selanjutnya dia meminta untuk koordinasi dengan Raden Syahril alias Ami,” jelasnya.
Setelah itu Syahbudin menyanggupi dan mencarikan uang. Lalu pada Juli, dirinya hanya bisa menyerahkan uang sebesar Rp600 juta lewat Reza mahasiswa Universitas Malahayati (Unimal).
“Waktu penyerahan itu Ami mengatakan kenapa kurang, lalu saya bilang ke dirinya bahwa belum semua (fee masuk), karena suka macet. Di 2018 banyak yang enggak mau bayar di awal dan di belakang saja,” ungkapnya.
Setelah itu Syahbudin pun kembali mencari dana untuk mencukupi kekurangan yang akan diserahkan ke Agung.
“Saat itu saya mencari lagi uang Rp400 juta. Uang itu saya dapatkan dari terdakwa Candra sebesar Rp350 juta dan Rp50 jutanya saya dapatkan dari rekanan bernama Deni Merian. Hingga tercukupi lah senilai Rp1 miliar,” pungkasnya. (rnn)
