KOTABUMI — Atap tiga ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karang Mulya, Kecamatan Muara Sungkai yang ambruk, pada Jum’at (7/2) malam, hingga Senin (10/2) belum juga diperbaiki. Akibatnya proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) disekolah itu menjadi terganggu. Pihak sekolah terpaksa menerapkan sistem belajar bergantian dengan siswa kelas yang lain..
Berdasarkan hasil pantauan dilokasi, ambruknya atap sekolah tersebut terdapat di ruang kelas I, II dan III, yang memang posisinya bersebelahan.Matrial bangunan yang ambruk masih tampak berserakan. Seperti genteng, kayu penahan plafon, hingga kursi dan meja belajar. Kondisi ini selain tidak nyaman dilihat, juga membahayakan.
Kepada Radar Kotabumi, Sayiful Rahman Fauzi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) disekolah itu menuturkan, peristiwa ambruknya atap sekolah itu terjadi pada malam hari saat hujan turun dengan lebabtnya. Air deras yang menghantam, menyebabkan atap sekolah yang lapuk dimakan usia itu ambruk.
Beruntungnya, peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Karena waktu kejadian berlangsung pada malam hari. “Tidak dapat kami bayangkan, jika kejadian itu berlangsung saat siswa tengah belajar,”ujar Sayiful, Senin (10/2).
Meski demikian, lanjut Sayiful, pihak sekolah berusaha memaksimalkan KBM yang tersisa di semester ini. “Para siswa tetap bisa belajar dengan maksimal meskipun dengan kondisi kelas yang ambruk. Namun kami berharap pemerintah melalui Dinas Pendidikan dapat segara memperbaiki ruangan yang ambruk itu. Sehingga para siswa dapat belajar dengan normal”ujarnya Sayiful.(fer/her)
Selengkapnya, baca edisi cetak 11 Februari 2020