Menu

Mode Gelap
Wartawan AJNN Aceh Dilaporkan ke Polisi, Ini Sikap Tegas PJS Perhimpunan Jurnalis Siber Provinsi Lampung Resmi Dibentuk P3K Bakal Tak Diusulkan Lagi Pelajar SDN Handuyangratu Masih Belajar di Eks Balai Desa Disdikbud Persiapkan SDM Dalam Era Pembelajaran Digital

Beranda · 29 Nov 2020 21:09 WIB ·

‘Kisi-kisi’


 ‘Kisi-kisi’ Perbesar

Oleh : Hery Maulana

Assalamualiakum Wr.Wb

Kursi jabatan wakil bupati Lampung Utara (Lampura), mulai menjadi perbincangan hangat banyak kalangan. Mulai dari bagaimana mekanisme pemilihan wakil bupati, hingga kriteria sosok yang dianggap pantas untuk mendampingi Budi Utomo, yang telah resmi menduduki jabatan bupati Lampura.

Perbincangan itu tidaklah berlebihan. Karena memang jabatan wakil bupati kosong dan haru terisi. Sebab sisa masa jabatan masih lebih dari 18 bulan, sebegaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang. Apalagi kemudian, pada saat pelantikan pada 3 November lalu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, mengingatkan. Agar Budi Utomo, bupati Lampura yang baru dilantik segera untuk mengisi jabatan yang kosong tersebut. Budi pun langsung merespon dengan melakukan pembicaraan awal dengan pimpinan DPRD terkait itu. Bahkan Budi sudah sedikit memberikan ‘kisi-kisi’ tentang sosok yang akan mewakilinya kelak. Bahwa sosok itu adalag orang yang satu visi dan misi untuk memajukan Lampura dan yang faham betul dengan karatristik masyarakat dan kondisi Lampung Utara saat ini.

Ungkapan inilah yang kemudian mengundang sejumlah tokoh masyarakat Lampura angkat bicara. Mereka berpendapat, sosok yang faham dan mengerti betul karakteristik, adat dan budaya Lampura, adalah sosok putra asli Lampura. Putra asli disini dimaksudkan sebagai orang yang lahir dan dibesarkan di Lampura. Inilah sosok yang pasti mengerti betul dengan kondisi Lampura.

Pendapat yang tidak berlebihan dan patut untuk dipertimbangkan. Terlebih ada banyak sosok yang memenuhi kriteria itu di Lampura. Baik dari kalangan birokrat, politisi, pengusaha maupun tokoh adat setempat. Karena diakui Lampura murupakan ‘gudangnya’ sosok mumpuni.

Namun masalahnya sosok sebagaimana harapan itu, masih harus disinergikan dengan partai politik (Parpol) pengusung, yakni Nasdem. PAN, Gerindara dan PKS. Sebab ‘aturan mainnya’, dua nama diusulkan oleh parpol pengusung. Pada tingkatan ini, ‘tarik menarik’ demikian kuat. Sehingga banyak tokoh-tokoh mumpuni itu, tersingkirkan. Kemudian muncul sosok yang bisa jadi wajah baru yang sejatinya tidak masuk dalam kriteria dimaksud. Hanya kemudian di’poles’ sehingga menjadi seolah-olah sosok yang diharapkan.

Inilah pentingnya sinergitas antara tokoh, parpol dan Budi Utomo sendiri. Sehingga menghasilkan sebuah kompromi politik untuk mengkerucut pada dua nama yang diusulkan untuk dipilih. Tanpa itu, harapan akan tinggal harapan. (**)

Wassalam

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dibantu Malah Jadi ‘Pekara’

26 Juli 2023 - 23:31 WIB

Ditindaklanjuti Kemana ?

29 Mei 2023 - 20:02 WIB

Bertambah Kuota, Jangan Tambah Biaya Dong….

15 Mei 2023 - 21:32 WIB

PIlkades Bersumber Dari Dua Mata Anggaran

14 Maret 2023 - 20:30 WIB

Perlunya Pengawasan Pemuktahiran Data

13 Maret 2023 - 19:41 WIB

Pentingnya Pendampingan Anak Korban Banjir

12 Maret 2023 - 17:20 WIB

Trending di Beranda